Daftar Isi :
Sejarah Pendirian PT Sriwijaya Air
Awal pendirian PT Sriwijaya Air dimulai pada tahun 2003 sebagai perusahaan swasta murni yang didirikan oleh Chandra Li e, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim.
Dilansir dari wikipedia, beberapa tenaga ahli yang turut menjadi pendiri di pendirian PT Sriwijaya Air adalah Supardi, Capt. Kusnadi, Capt. Adil W, Capt. Harwick L, Gabriella, dan Suwarsono. Tepat pada hari Pahlawan 10 November 2003, pendirian PT Sriwijaya Air memulai penerbangan perdananya dengan rute Jakarta-Pangkalpinang PP, Jakarta-Palembang PP, Jakarta-Jambi PP, dan Jakarta-Pontianak PP.
Pendirian PT Sriwijaya Air didirikan dengan tujuan untuk menyatukan seluruh kawasan Nusantara seperti keinginan raja kerajaan Sriwijaya dahulu yang berasal dari kota Palembang. Keinginan tersebut kemudian diwujudkan melalui pengembangan transportasi udara.
Baca juga : Pendirian PT Jakarta 2021, Berikut prosedurnya!
Daftar Perusahaan di PT Sriwjiaya Air Group :
- NAM Air : Maskapai Pengumpan Sriwijaya Air yang didirikan pada 26 September 2013, kemudian terbang untuk pertama kalinya 11 Desember 2013
- National Aviation Management : Sekolah Penerbangan yang berbasis di Pangkal Pinang, lebih dikenal sebagai NAM Flying School.
- National Aircrew Management : Sekolah Awak Kabin Group Sriwijaya Air yang berbasis di Jakarta. Dikenal juga sebagai NAM Training Center.
- National Aircraft Maintenance : Berperan dalam perawatan kecil Pesawat Terbang Group Sriwijaya Air. Perawatan utama dilakukan di GMF Aero Asia di Jakarta atau AiRod Sdn Bhd di Kuala Lumpur, Malaysia.
- Negeri Aksara Mandiri : Berperan dalam produksi Inflight Magazine “SRIWIJAYA” yang digunakan Sriwijaya Air dan NAM Air.
Kronologi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Dilansir dari kompas.com pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14:36 WIB pesawat lepas landas dari bandara soekarna hatta. Pesawat dari Sriwjiya Air SJ182 mengalami delay yang seharusnya terbang pukul 14.30 WIB, harus ditunda karena cuaca buruk yang tak memungkinkan pesawat lepas landas.
Pada sabtu (9/1/2021) pukul 17.24 WIB pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak, informasi ini diketahui dari data Flight Radar 24, data tersebut menunjukan pesawat SJ 182 berhenti disekitar 11 mil laut dari Bandara soekarno Hatta atau diatas Kepulauan Seribu.
Berdasarkan grafik kecepatan dan informasi lainnya, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 kehilangan ketinggian secara drastis.
“Pesawat kehilangan ketinggian secara drastis pada ketinggian 10 ribu kaki, sedangkan kecepatan vertikal atau kecepatan turunnya mendekati 30 ribu kaki per menit. Jadi kalau ada di ketinggian 10 ribu kaki, pesawat terhempas ke permukaan hanya butuh sepertiga menit atau 20 detik,” kata Alvin Pengamat Penerbangan.
Kemungkinan besar, lanjut Alvin, ketika pesawat turun, kehilangan ketinggian sedemikian cepat, pesawat sudah tidak dapat dikendalikan. Jika ditanya soal kemungkinan penyebab pesawat jatuh, kemungkinan cuaca buruk tidak dapat jadi alasan.
“Untuk unsur cuaca, rasa-rasanya nggak segitunya (pesawat sampai kehilangan ketinggian drastis) karena di saat yang sama banyak pesawat melakukan penerbangan di wilayah yang sama,” jelasnya.
Kemungkinan lain, pesawat mengalami masalah dengan sistem kendali. Kalau masalah terjadi pada mesin, kondisi jatuhnya pesawat tidak akan seperti yang dialami Sriwijaya Air SJ182.
Alvin menjelaskan jika mesin bermasalah, pesawat masih bisa melayang, begitu pula jika dua mesin mati. Pesawat masih bisa melayang dan dikendalikan untuk mendarat darurat.
Alvin juga sempat mengecek tidak ada may day call atau panggilan darurat. Pilot pun tidak melaporkan kerusakan atau kondisi darurat ke pihak air traffic controller (ATC) atau pengatur lalu lintas penerbangan.
“Kemungkinan ini terjadi sedemikian cepat dan mendadak, sehingga pilot tidak sempat berbuat apa-apa,” ucapnya di Sabtu, (9/1/2021) dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV dilansir dari detik.com.